(^-^)

Ini adalah kantong ajaibQ yg berisi ilmu2 yg uda q dpt,,,Smoga bermanfaat....^^

Selasa, 22 November 2011

tugas bahasa indonesia artikel ilmiah.Pemilihan Metode Belajar Yang Dapat Diterapkan Pada Teknik Pengajaran Massal di Tingkat Sekolah Menengah Atas



Pemilihan Metode Belajar Yang Dapat Diterapkan Pada Teknik Pengajaran Massal di Tingkat Sekolah Menengah Atas



Oleh:
Dwi Putri Agustin (100210103041)




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2011
PENDAHULUAN
a)      Latar belakang
Semakin jelas tujuan pembelajaran yang akan dicapai maka semakin besar kemungkinan dipilihnya metode penyampaian yang paling serasi. Namun memang bukan hal yang mudah untuk memilih metode belajar yang paling tepat. Tepat tidaknya suatu metode, baru terbukti dari hasil belajar siswa. Jadi yang dapat diketahui adalah hasil atau produknya. Belum ada satu metode belajar yang dapat dijadikan pegangan untuk semua teknik pengajaran, hal ini diduga menggunakan satu metode belajar untuk segala tujuan belajar tidak akan dapat berjalan secara efektif. Ada kemungkinan bahwa kita harus menggunakan bermacam macam metode penyampaian sekaligus. Tersedianya alat alat pelajaran hasil teknologi modern mempengaruhi metode belajar,maka sulitlah untuk memastikan metode belajar manakah yang paling efektif.
Agar tujuan pengajaran dapat berjalan dan tercapai secara tepat maka hal penting yang harus dilakukan adalah pemilihan dan pemakaian teknik yang paling cocok. Metode khusus apa yang dipilih harus tergantung pada banyak faktor,antara lain; factor sifat dan tujuan belajar yang akan dicapai, kebutuhan belajar, keadaan, karakteristek dan minat siswa.
Pada teknik pengajaran massal yang berorientasi pada mengajar untuk kelas besar atau kelompok besar dan biasanya menggunakan system pengajaran yang berpusat pada guru (teacher centred) maka diperlukan berbagai metode yang dapat dipilih. Dorongan yang paling besar pada pengajaran secara massal adalah adanya keinginan untuk mencapai skala ekonomis dengan menggunakan berbagai penunjang. Dengan hal ini maka akan lebih banyak yang dapat dilatih dan dididik.




b)      Perumusan Masalah

1)      Apakah yang ingin dicapai untuk menghasikan siswa sekolah menengah atas yang berkualitas?
2)      Apa yang dimaksud dengan metode belajar massal?
3)      Bagaimanakah teknik pengajaran massal itu berjalan?
4)      Apa sajakah metode belajar yang dapat dipilih untuk diterapkan pada teknik pengajaran massal?
5)      Apa kelebihan dan kelemahan dari masing masing metode belajar tersebut?
6)      Media apakah yang dapat menunjang dalam penerapan metode belajar?

c)      Tujuan dan manfaat
c (i) Tujuan:
1)      Mengetahui tujuan yang ingin dicapai untuk menghasikan siswa sekolah menengah atas yang berkualitas
2)      Mengetahui tentang metode belajar massal itu sendiri
3)      Mengetahui tentang teknik pengajaran missal
4)      Mengidentifikasi berbagai metode yang dapat diterapkan pada teknik belajar massal
5)      Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari masing masing metode belajar yang dapat diterapkan
6)      Mengetahui berbagai media penunjang yang dapat membantu dalam penerapan metode belajar
c (ii) Manfaat:
1)      Sebagai reverensi dan alternatif yang digunakan untuk memilih metode belajar yang dapat diterapkan
2)      Mengatasi kendala dalam menghadapi model atau teknik belajar massal yang diterapkan pada sekolah menengah atas
3)      Membantu dalam pemilihan media yang dapat digunakan untuk menunjang proses belajar pada teknik belajar massal



















PEMBAHASAN

            Sekolah menengah atas merupakan suatu jenjang pendidikan yang berfungsi mempersiapkan lulusannya untuk mencapai beberapa sasaran. Sasaran yang pertama adalah mempersiapkan untuk lanjutan studi yaitu perguruan tinggi, agar dapat memasuki dan berhasil pada jenjang yang lebih tinggi para siswa SMA harus dibekali dengan pengetahuan dan kecakapan kecakapan akademis yang mendasari pengetahuannya. Pada jenjang sekolah menengah atas belum membutuhkan kemampuan kerja kecuali keterampilan pilihan yang bukan merupakan program utama dalam pendidikan SMA. Sasaran kedua adalah pengembangan pribadi siswa, siswa SMA juga mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam pengembangan kepribadian siswa yang mengarah pada terbentuknya pribadi yang sehat, bermoral, mandiri, mampu memenuhi dan mengurus kebutuhan dirinya, serta mengembangkan potensi juga kekuatannya. Sasaran ketiga adalah pengembangan siswa sebangai warga masyarakat, para siswa lulusan SMA selain memiliki pribadi yang sehat, mandiri dan mampu melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, mereka diharapkan menjadi warga masyarakat yang bertanggung jawab,mampu bekerja sama dan hidup damai dengan sesama warga lain di lingkungan.
Teknik belajar secara massal dapat diterima oleh banyak pendengar (siswa) dengan kondisi dan mutu pendidikan sebaik yang didengar oleh siswa yang belajar secara individual maupun dalam kelompok kecil. Oleh karena itu,pengertian “massal” di sini tidak hanya dipakai dalam arti kuantitatif, tetapi lebih mempunyai arti kualitatif. Dengan kata lain, teknik pengajaran secara massal bukanlah suatu siaran pendidikan untuk seluruh siswa sekolah menengah atas di seluruh pelosok daerah, tetapi merupakan siaran yang disediakan untuk setiap siswa secara individual di tempat yang berbeda.
Dalam teknik belajar massal terdapat berbagai metode yang dapat diterapkan dalam menjalankan proses belajar mengajar yakni metode kuliah dan kegiatan ceramah, metode kerja praktek, metode penyajian film dan video. Pada setiap metode tersebut mempunyai variasi pendekatan dan taktik yang berbeda beda.
Metode Kuliah dan Ceramah, biasanya istilah kuliah digunakan dalam mengistilahkan pendidikan tinggi dan latihan. Tatapi disini dibahas dalam arti luas yaitu situasi dimana guru menjelaskan pelajaran kepada satu kelas siswa. Metode ini nampaknya masih banyak dipakai dan akan terus dipakai di berbagai jenjang pendidikan salah satunya pun pada tingkat sekolah menengah atas. Kelebihan metode kuliah dan ceramah sering digunakan karena metode ini sangat efektif dilihat dari segi biaya. Alasan lain adalah metode ini tidak kalah efektifnya dengan metode lain jika dikerjakan dengan sungguh sungguh. Pada umumnya pengajar dan siswa senang menggunakan metode kuliah dan ceramah ini dibandingkan dengan metode lain karena mereka merasa bebannya lebih ringan. Factor lain yang membuat pengajar senang menggunakan metode ini ialah karena pengajar kurang memahami dan kurang mengenal metode yang lain serta dirasa metode ini paling mudah untuk diterapkan. Kelemahan metode ini adalah efektivitas mengajarnya sangat tergantung pada keterampilan, keahlian dan kharisma pengajar. Kelemahan lainnya adalah siswa biasanya sangat pasif sekali dalam belajar. Hampir seluruh waktu belajar digunakan untuk mendengar dan mencatat saja. Begitu juga metode belajarnya tidak interaktif antara  pengajar dengan siswa, siswa dengan pengajar dan siswa dengan siswa. Kesulitan kesulitan dan permasalahan individual tidak dapat dipecahkan secara memuaskan. Karena situasi belajar yang pasif,maka siswa akan cenderung mengantuk sehingga tidak dapat berkonsentrasi  dalam belajar. Perhatian yang penuh dalam belajar makin lama semakin berkurang. Kesimpulannya metode kuliah dan ceramah ini akan lebih efektif jika diterapkan dengan mengkombinasikan dengan metode pendukung yang lain.
Metode kerja praktek merupakan cara yang umum untuk mempraktekkan teori yang telah dipelajari sehingga siswa sanggup melakukan apa yang belum diketahuinya dengna hasil yang lebih baik. Kelebihan metode kerja praktek ini dapat meningkatkan ketrampilan motorik siswa, serta dengan kerja praktek dapat memberikan siswa suatu ide untuk menerapkan teori teori yang diperoleh dari hasil belajar siswa dalam kehidupan sehari hari, dengan  begini kerja praktek dapat menolong siswa untuk mendemonstrasikan hal hal yang relevan dengan mata pelajaran secara menyeluruh. Kelemahan dalam metode kerja praktek adalah belajar dengan menggunakan metode ini membutuhkan laboratorium menjadi sangat mahal dalam artian wakktu, tenaga, peralatan, dan bahan. Oleh karena itu diperlukan alasan yang kuat apabila akan melaksanakan belajar dengan menerapkan metode ini.kesimpulannya metode ini sangat baik diterapkan karena dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan dapat merangsang pertumbuhan motoriknya dalam memahami suatu materi yang disajikan dengan metode ini.
Metode penyajian film dan video disini dimaksudkan sebagai metode yang diterpakan dengan menampilkan gambar, video atau film film sebagai penunjang materi sehingga menjadi lebih menarik. Metode ini bisa dikombinasikan dengan metode kuliah dan ceramah untuk mencapai stimulasi ilustrasi visual dan berbagai cara pendekatan. Kelebihan metode ini adalah dengan adanya film dan video tersebut dapat mempunyai pengaruh visual yang kuat, caranya dapat pula dengan menggunakan teknik visual seperti animasi dan lain sebagainya sesuai materi yang akan disampaikan. Film dan video dapat menyajikan suatu kesan kehidupan diluar kelas yang mungkin sulit atau tidak mungkin di gambarkan atau dibawa di kelas. Dengan materi pelajaran yang sama program film video yang dibuat secara professional susunannya mungkin lebih baik diterima siswa dari pada hanya dengan di ajarkan dengan metode ceramah. Melalui penyajian tersebut maka lebih dapat merangsang siswa. Metode ini dapat dibuat secocok mungkin dengan setiap unit pelajaran sehingga tidak ada waktu belajar yang terbuang dengan sia sia. Video atau film ini juga dapat digunakan sebagai media untuk membantu presentasi dan alat perangsang dalam diskusi atau debat di kelas. Kelamahan dalam metode ini antara lain yaitu jika medianya hanya digunakan sebagai alat hiburan bukan sebagai media pendidikan. Penyajian menggunaka metode ini bukan hal yang sepele atau hanya di tujukan agar siswa menjadi tenang dan memperhatikannya, yang lebih penting adalah pengajar harus dapat memberikan kritik atau ulasan dari keseluruhan program yang disajikan. Hal tersebut dimaksudkan untuk menguji kualitas dengan materi yang disajikan menggunakan metode ini. Cara ini akan mempermuda pengajar untuk memperkenalkan materi tersebut dengan baik,menjelaskan kaitannya dan mempersiapkan siswa untuk membahasnya setelah selesai disajikan. Kelemahan lainnya adalah guru menyerahkan begitu saja pengawasan terhadap kelasnnya selama penyajian materi menggunakan film atau video. Hal ini menjadi membuatnya penting bahwa sajian seperti itu dapat dilakukan hanya apabila masing masing mempunyai  perbedaan yang menguntungkan dibanding metode lain yang lebih konvensional dalam mencapai tujuan instruksional. Film dan video hanya dapat disajikan dengan peralatan yang cocok. Kemudian penggunaanya membutuhkan biaya yang cukup mahal karena harus disertai alat elektronik berupa televisi, DVD,Komputer, Lcd atau alat pendukung lainnya kaena dengan alat alat inilah maka materi dapat disajikan kepada siswa. Kesimpulannya metode ini sangat baik untuk mengembangkan visual siwa,sehingga metode ini dapat diterapkan sebagai tambahan atau berkolaborasi dalam penerapan metode kuliah dan ceramah karena dapat lebih membuat daya ingat siswa lebih baik daripada hanya mendengarkan materi yang disampaikan pengajar tanpa melihat dengan visualisasi atau animasi animasi yang terkait dengan materi.
Dalam berbagai macam metode mengajar yang dipakai,banyak yang sesuai untuk diterapkan dalam pendidikan secara massal dan memungkinkan pula penggunaan media audio visual secara luas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas metode mangajar, misalnya penggunaan alat bantu visual untuk memperjelas penyampaian materi dikelas. Disamping iitu alat bantu mengajar dan metode belajarnya akan membentuk metode mengajar baru yang sangat vital. Memilih media yang akan dipakai dalam situasi belajar mengajar harus hati hati sebab media tesebut harus cocok dan bahan bakunya tersedia dipasaran dan mudah untuk didapatkan.
Diperlukan pemilihan metode yang sesuai dengan keadaan siswa dan keadaan sekolah yang ada, oleh karena itu pengajar harus dapat memilih metode atau menggabungkan beberapa metode yang dapat diterapkan agar diperoleh keberhasilan yang diinginkan dalam proses belajar mengajar tersebut.











KESIMPULAN

Pelajar sekolah menengah atas perlu dibekali dengan pengetahuan dan kecakapan kecakapan akademis untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Tidak hanya itu,pengajar haruslah mampu mengembangkan pribadi siswa agar dapat bertanggung jawab, dapat  mengembangkan potensinya, mampu bekerja sama dan hidup damai dengan sesama warga lain di lingkungan, mandiri serta bermoral. Oleh karena itu dalam menjalankan proses belajar mengajar diperlukan pemilihan metode belajar yang tepat untuk dapat diterapkan dalam teknik pengajaran massal antara lain adalah metode kuliah dan kegiatan ceramah, metode kerja praktek, metode penyajian film dan video. Pada masing masing metode ini memiliki berbagai variasi kelebihan dan kekurangan yang pada penerapannya dapat dikombinasikan dengan metode metode lain agar menghasilkan metode yang tepat, tergantung pada pihak pengajar ingin menggunakan metode mana yang dianggap sesuai dengan keadaan siswa dan keadaan sekolah yang ada.
Selain pemilihan metode yang tepat untuk mencapai keberhasialan dalam proses belajar mengajar di tingkat Sekolah menengah atas maka diperlukan penunjang baik berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang cocok digunakan pada pengajaran secara massal. Semua metode dan perangkat yang dipilih memang perlu dipertimbangkan dengan melihat faktor kemampuan yang dimiliki para siswa yang ada, faktor pengajar dan keadaan sarana dan prasarana yang tersedia disekolah 
.





DAFTAR PUSTAKA

Percival, Fred. 1998. Teknologi Pendidikan. Jakarta:Erlangga
Sastrawijaya, Tresna. 1991. Pengembangan Program Pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta
Sukmadinata, Nana dkk. 2006. Pengenalan Mutu pendidikan Sekolah Menengah (Konsep,prinsip dan instrumen). Bandung:Refika Aditama
Underwood, Mary. 2000. Pengelolaan Kelas yang Efektif. Jakarta:Arcan

manusia sebagai makhluk budaya ISBD

BAB 1
Pendahuluan

 1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk yang berbeda dari makhluk lainnya, perbedaan tersebut terletak pada kemampuan manusia dalam hal pengetahuan dan perasaan. Pengetahuan manusia jauh lebih berkembang daripada pengetahuan makhluk lainnya, sementara melalui perasaan manusia mengembangkan eksistensi kemanusiaannya. Manusia dengan akal budinya mampu memperbaruhi dan mengembangkan sesuatu untuk kepentingan hidup, dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang terjadi pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam, dan manusia dengan Sang Pencipta, setiap hubungan tersebut harus berjalan seimbang.
Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara yang hak dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa
Pendidikan sebagai hasil kebudayaan haruslah dipandang sebagai “motivator” terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Selain itu pendidikan haruslah memberikan kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai manfaat bagi manusia itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan manusia?
2.      Bagaimana hakikat manusia secara umum?
3.      Apakah definisi dari budaya?
4.      Apa saja unsur-unsur dari suatu kebudayaan?
5.      Bagaimana hubungan antara manusia dan budaya?
6.      Kebutuhan apa yang mendasari manusia sebagai makhluk budaya?
7.      Apa saja masalah dalam kebudayaan?
8.      Bagaimana upaya mengatasi masalah kebudayaan?
1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian manusia
2.      Untuk mengetahui hakikat manusia secara umum
3.      Untuk mengetahui definisi dari budaya
4.      Untuk mengetahui unsur-unsur kebudayaan
5.      Untuk mengetahui hubungan antara manusia dan budaya

6.      Untuk mengetahui kebutuhan yang mendasari manusia sebagai makhluk budaya
7.      Untuk mengetahui masalah dalam kebudayaan
8.      Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah dalam kebudayaan
1.4 Manfaat
1.      Melatih mahasiswa kritis dalam mennyelesaikan suatu masalah
2.      Mahasiswa diharapkan dapat memahami hakekat manusia sebagai makhluk budaya
3.      Menambah wawasan mahasiswa tentang hubungan antara manusia dan budaya
4.      Menumbuhkan rasa cinta terhadap berbagai macam kebudayaan yang ada sehingga timbul kemauan untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan










BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia).



Manusia  sebagai pencipta kebudayaan memiliki kemampuan :
1.      Akal, intelegensia dan intuisi
2.      Perasaan dan emosi
3.      Kemauan
4.      Fantasi
5.      Perilaku
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing–masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi. (Sumber: http://sekitarkita.com/wpcontent/uploads/2009/05/ humanright02.gif).
Manusia mempunyai 4 unsur dalam dirinya, yaitu :
a.       Jasad, yaitu badan yang tampak, dapat diraba, dan menempati ruang dan waktu
b.      Hayat, yaitu mengandung unsure hidup yang ditandai dengan gerak
c.       Ruh, yaitu daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d.      Nafs, yaitu kesadaran tentang diri sendiri

Sedangkan manusia sebagi satu kepribadian, mempunyai tiga unsure dalam dirinya, yaitu :
·         ID adalah kepribadian yang primitif dan tidak nampak yang merupakan libido murni
·         EGO adalah kepribadian eksekutif yang peranannya dalam menghubungkan energi ID dalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain
·         SUPER EGO muncul sekitar umur 5 tahun. ID dan EGO berkembang secara internal dalam diri individu, sedangkan super ego terbentuk dari lingkungan eksternal yang merupakan kesatuan standar-standar moral
B.     Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. (http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)
Definisi budaya dalam pandangan ahli antropologi sangat berbeda dengan pandangan ahli berbagai ilmu sosial lain. Ahli-ahli antropologi merumuskan definisi budaya sebagai berikut:
  • E.B. Taylor, berpendapat bahwa budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat
  • Linton, mengartikan budaya dengan Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu
  • Kluckhohn dan Kelly,  berpendapat bahwa budaya adalah semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia
  • Koentjaraningrat, yang mengartikan budaya dengan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
Kebudayaan memiliki fungsi mendasari, mendukung, dan mengisi masyarakat dengan nilai-nilai hidup untuk dapat bertahan, menggerakkan serta membawa masyarakat kepada taraf hidup yang lebih baik, lebih manusiawi, dan berperikemanusiaan. Etika berbudaya mengandung tuntutan bahwa budaya yang diciptakan harus mengandung niali-nilai etik yang bersifat universal. Meskipun demikian suatu budaya yang dihasilkan memenuhi nilai-nilai etik atau tidak bergantung dari paham atau ideologi yang diyakini oleh masyarakat. Estetika dapat dikatakan sebagi teori tentang keindahan atau seni, estetika berkaitan dengan nilai indah atau jelek. Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu :
a.       Wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup
b.      Aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret
c.       Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat

Sifat hakekat kebudayaan, antara lain :
         Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perikelakuan manusia
         Kebudayaan telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan
         Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
         Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan
Berdasarkan penggolongan wujud budaya di atas kita dapat mengelompokkan budaya menjadi dua, yaitu: budaya yang bersifat abstrak dan budaya yang bersifat konkret. Budaya yang bersifat abstrak, yaitu budaya yang bersifat abstrak ini letaknya ada di dalam alam pikiran manusia, misalnya terwujud dalam ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan cita-cita. Jadi budaya yang bersifat abstrak adalah wujud ideal dari kebudayaan. Ideal artinya sesuatu yang menjadi cita-cita atau harapan bagi manusia sesuai dengan ukuran yang telah menjadi kesepakatan. Budaya yang bersifat konkret, yaitu wujud budaya yang bersifat konkret berpola dari tindakan atau peraturan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan atau difoto. Koentjaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri atas: perilaku, bahasa dan materi. (Koentjaraningrat, 1975)




BAB 3
PEMBAHASAN

Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa manusia sebagai makhluk yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola bumi. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kekhalifahannya di bumi, disamping tanggung jawab dan etika moral yang harus dimiliki. Jika akhlak suatu bangsa sudah terabaikan, maka peradaban dan budaya bangsa tersebut akan hancur dengan sendirinya. Oleh karena itu untuk menjadi manusia yang berbudaya, harus memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan industrialisasi serta akhlak yang tinggi (tata nilai budaya) sebagai suatu kesinambungan yang saling bersinergi.
  1. Definisi Manusia
Dari beberapa pendapat tentang manusia, maka dapat kita simpulkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi. Perbedaan Manusia dengan makhluk lainnya adalah manusia mempunyai akal budi yang merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami. Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki manusia. Berpikir adalah perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Fungsi akal adalah untuk berfikir, kemampuan berfikir manusia mempunyai fungsi mengingat kembali apa yang telah diketahui sebagai tugas dasarnya untuk memecahkan masalah dan akhirnya membentuk tingkah laku. Sedangkan budi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan. Budi diartikan sebagai batin manusia, panduan akal dan perasaan yang dapat menimbang baik buruk segala sesuatu

  1. Hakikat Manusia
Pada hakekatnya, manusia merupakan makhluk individu serta makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, manusia harus mampu memanfaatkan akal, pikiran, serta potensi yang telah dianugerahkan Tuhan yang Maha Esa secara maksimal, sehingga manusia mampu menjadi pribadi yang utuh. Hakekat manusia sebagai makhluk sosial, walaupun manusia adalah makhluk paling sempurna ciptaan Tuhan yang Maha Esa, namun setiap individu membutuhkan bantuan, kasih sayang dari orang lain, serta memiliki hasrat untuk saling berbagi.
  1. Definisi Budaya
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan. (Sumber: http://psicozone.wordpress.com/ 2010/03/27/manusia-dan-kebudayaan/)
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
  1. Kebudayaan itu hanya dimiliki oleh manusia
  2. Kebudayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar
  3. Kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.


  1. Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai 7 unsur secara universal, yaitu :
a.       Sistem Religi, yautu kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa
b.      Sistem Organisasi Kemasyarakatan, sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing–masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu
c.       Sistem Pengetahuan, yaitu Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti
d.      Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem–Sistem Ekonomi, yang terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih
e.       Sistem Teknologi dan Peralatan, yaitu sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain
f.       Bahasa, yaitu sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris
g.      Kesenian, setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan

  1. Hubungan Antar Manusia dan Budaya
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh yang Maha Kuasa. Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar, melalui beberapa tahapan :
·      Eksternalisasi, adalah proses manusia mengekspresikan dirinya dalam membangun dunianya
·      Obyektivitas, proses msyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia
·      Internalisasi, proses masyarakat disergap kembali oleh manusia, yakni manusia ang mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat hidup dengan baik
Selain itu, manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu :
  1. Penganut kebudayaan
  2. Pembawa kebudayaan
  3. Manipulator kebudayaan
  4. Pencipta kebudayaan







  1. Kebutuhan Manusia sebagai Makhluk Budaya
Kebutuhan manusia akan pengungkapan perasaan keindahan terbukti secara universal dan berlangsung sepanjang sejarah keberadaan manusia. Hasil-hasil penelitian lintas budaya dan prasejarah menunjukan bukti-bukti kuat tentang tidak adanya kebudayaan yang didalamnya tidak menampung bentuk-bentuk ekspresi keindahan. Hal ini menunjukkan bahwa betapapun sederhananya tingkat kehidupan manusia, disela-sela upaya pemenuhan kebutuhan utamanya, manusia senantiasa mencari peluang untuk memenuhi hasrat mengungkapkan dan memanfaatkan keindahan. Hal inilah yang mendasari kebutuhan manusia sebagai makhluk budaya.

            Kesenian merupakan salah satu dari diantara kebutuhan integratif, terutama yang berkait erat dengan kebutuhan akan pengungkapan rasa keindahan. Karena itu, jenis kebutuhan integratif ini bersifat universal tanpa mengenal kedudukan, waktu, dan tempat. Di mana ada komunitas manusia, seni akan selalu hadir. Hal ini tidak berarti bahwa semua bentuk seni atau aneka ragam ekspresi senantiasa hadir dan berkembang secara sama dalam setiap kebudayaan. Kebutuhan integratif ini  berhubungan dengan hakikat manusia sebagai makhluk berpikir, bermoral, dan bercita rasa. Kebutuhan integrasi ini berperan untuk menyatukan dan menyeimbangkan berbagai usaha pemenuhan kebutuhan menjadi suatu sistem yang bulat menyeluruh dan masuk akal bagi manusia selaku pendukung sebuah kebudayaan.

  1. Masalah Dalam Kebudayaan
Gabungan dari beberapa aktivitas budaya menghasilkan unsur-unsur budaya menyeluruh (culture universal). Terjadinya unsur-unsur budaya tersebut dapat melalui discovery (penemuan atau usaha yang disengaja untuk menemukan hal-hal baru). Masalah yang muncul dari kejadian ini adalah perubahan bersifat regress (kemunduran) dan atau perubahan melalui revolusi.

Contoh masalah kebudayaan yang terjadi dalam kehidupan saat ini, antara lain:
a.       Pemerintah lebih mengutamakan budaya konsumtif warga negaranya
b.      Pemakaian produk luar negeri lebih mendominasi dibanding produk dalam negeri
c.       Kebudayaan luar yang sebenarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita, sudah merambah ke berbagai lapisan masyarakat
d.      Anak bangsa saat ini kurang  adanya rasa memiliki kebudayaan serta melestarikan warisan budaya nenek moyang kita

  1. Upaya Mengatasi Masalah Kebudayaan
Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Dari beberapa contoh masalah kebudayaan tersebut, maka upaya yang dapat kita lakukan antara lain:
a.       Pemerintah harus mampu memfasilitasi serta membekali warga negaranya dengan SDM yang memadai, agar dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan produk luar negeri
b.      Pemerintah harus menekan masuknya produk asing ke dalam negeri
c.       Kita harus menyaring segala bentuk kebudayaan yang masuk dalam kehidupan kita, sehingga tidak merusak moral bangsa
d.      Pemerintah harus mengadakan penyuluhan atau pembenahan pola pikir anak bangsa, sehingga timbul kesadaran akan pentingnya menjaga serta melestarikan kebudayaan yang kita miliki



KESIMPULAN

a.       Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi
b.      Hakekat manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
c.       Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak
d.      Unsur-unsur kebudayaan meliputi : sistem religi, sistem pengetahuan, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem mata pencaharian hidup dan sistem–sistem ekonomi, sistem teknologi dan peralatan, bahasa, dan kesenian
e.       Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, karena hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan, dan hubungan ini tercipta melalui beberapa tahapan belajar, yaitu : eksternalisasi, obyektivitas, dan internalisasi
f.       Kebutuhan integratif manusia, yaitu kebutuhan akan pengungkapan rasa keindahan inilah yang menjadi dasar kebutuhan manusia sebagai makhluk budaya
g.      Contoh masalah kebudayaan yang terjadi dalam kehidupan saat ini, antara lain:
·         Pemerintah lebih mengutamakan budaya konsumtif warga negaranya
·         Pemakaian produk luar negeri lebih mendominasi dibanding produk dalam negeri
·         Kebudayaan luar yang sebenarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita, sudah merambah ke berbagai lapisan masyarakat
·         Anak bangsa saat ini kurang  adanya rasa memiliki kebudayaan serta melestarikan warisan budaya nenek moyang kita
h.      Dari beberapa contoh masalah kebudayaan tersebut, maka upaya yang dapat kita lakukan antara lain:
·         Pemerintah harus mampu memfasilitasi serta membekali warga negaranya dengan SDM yang memadai, agar dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan produk luar negeri
·         Pemerintah harus menekan masuknya produk asing ke dalam negeri
·         Kita harus menyaring segala bentuk kebudayaan yang masuk dalam kehidupan kita, sehingga tidak merusak moral bangsa
·         Pemerintah harus mengadakan penyuluhan atau pembenahan pola pikir anak bangsa, sehingga timbul kesadaran akan pentingnya menjaga serta melestarikan kebudayaan yang kita miliki